Iran Susanto Halimah merupakan founder Black Darts Club yang punya segudang pengalaman dan kenangan selama menggeluti dunia darts. Dikala ditemui di sebuah restoran dan bar di Plaza Indonesia, pria yang akrab disapa Ko Iran itu menampakkan gairah tinggi pada darts, sedangkan ia sehari-hari berprofesi sebagai konsultan tata tertib
Sebagai salah olahraga komunal, darts umumnya dimainkan secara berkelompok dalam kelompok sosial di restoran, bar, atau coffee shop yang jadi home base atau titik kumpul bagi para anggota. Sebelum pandemi COVID-19, olahraga ini sejatinya sempat menyebar secara masif di beragam kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Batam, Surabaya, Malang, hingga Bali.
Pelbagai darts team dan darts club malah terwujud pada masa itu termask Pegasus, Happiness, Pirates, Cerberus, Overlimit, Rib Eyes, Warung Anyar, Darts Invader dan lain-lain. Setiap darts team dan darts club umumnya memiliki filosofi dan poin-poin tersendiri yang dikembangkan para anggota secara mandiri.
Adapun Black Darts Club milik Iran Susanto merupakan salah satu tim yang berdiri sebelum era pandemi. Disusun pada 2015, mereka mengusung filosofi kebersamaan dengan menjadikan kelompok sosial sebagai daerah aman untuk menampung para pemain tanpa klub.
“Black itu didirikan tahun 2015. Filosofi yang kami usung kebersamaan, No rules No handicap in Black Darts Club. Black menjadi daerah spaceman slot penampungan orang-orang buangan. Pemain-pemain yang tidak punya tim dan klub. Orang-orang yang tidak punya uang buat main darts. Orang-orang yang nggak punya sahabat untuk bermain darts. Seluruh kami terima di Black” ujar Iran Susanto menyebutkan permulaan berdirinya Black Darts Club.
Di masa kejayaannya, Black Darts Club yang dahulu memiliki homebase di Der Cafe Pademangan ini sempat menguasai sejumlah event dan kejuaraan olahraga darts, bagus di dalam maupun di luar negeri. Black Darts Club juga pernah berkekuatan 51 anggota yang betul-betul beragam dari segi umur dan latar belakang.
Daya Tarik Black Darts Club
Sosok Iran Susanto yang terbuka dan asyik menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk bergabung dengan Black Darts Club. Bukan hanya pemain darts, Iran Susanto juga sering mengajak dan mempersembahkan olahraga darts terhadap siapa saja, malah remaja dan buah hati-buah hati.
Menariknya, Iran Susanto Iran Susanto uga tidak segan membiayai operasional latihan para remaja dan buah hati-buah hati yang memiliki talenta, potensi, serta keseriusan di bidang darts. Hal itu membikin dirinya tidak ayal jadi sosok pemimpin yang dikagumi para anggota kelompok sosial.
“Ko Iran itu leader yang asyik. Support beliau itu total, tidak hitung-hitungan. Banyak sahabat yang diajarin dan dibiayai untuk bermain darts. Tak hanya event kejuaraan di Indonesia, tapi juga event di luar negeri seperti Malaysia, Singapira, Hongkong dan Makau. Saya gabung ke Black karena Ko Iran” ucap Ediyanto Othe, salah satu anggota senior Black Darts Club.
Senada dengan Ediyanto Othe, Juliane Julius, yang jadi anggota paling muda dalam Black Darts Club sejak bergabung di umur 12 tahun pada 2017, juga punya pandangan positif soal sosok Iran Susanto. Ia menganggap pendiri Black Darts Club sebagai pribadi yang rendah hati serta ramah.
“Ko Iran itu temannya ayah aku. Banyak yang salah kaprah. Tampangnya saja galak, aslinya humble dan ramah, malah cerewet menyukai ngobrol. Saya sebagian kali ikut serta kejuaraan, merasa di-support banget sama beliau, jadi tidak terasa ada pressure dan muatan,” sebutnya.