Posisi Tidur Dengan Gaya T-Rex Arm, Benarkah Itu Pedoman-Pedoman ADHD dan Autisme?

Pernahkah Anda memandang seseorang tidur menyamping dengan posisi lengan menekuk ke dalam sekitar 90 derajat di depan tubuh menyerupai dinosaurus T-Rex?

Posisi tidur ini, yang diketahui sebagai “T-Rex arm”, yang akhir-akhir ini kerap dihubungkan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan autisme. Topik ini awam timbul di sosial media TikTok dan menjadikan banyak kesalahpahaman.

Tak sedikit pula masyarakat internet yang mula mengerjakan self-diagnosis bahwa mereka mempunyai ADHD dan autisme hanya dengan tidur dengan posisi hal yang demikian.

Dikabarkan dari Sleepopolis, Vikas Keshri, Direktur Klinis di Layanan Konseling dan Terapi Perawatan Klinis Bloom, mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan kekerabatan antara posisi tidur T-Rex arm dengan neurodivergensi (gangguan perkembangan otak).

Melainkan, Keshri menerangkan bahwa posisi tidur T-Rex arm mungkin terkait dengan proprioception, yakni kesadaran tubuh kepada dirinya sendiri dalam sebuah ruang.

“Beberapa orang, terutama mereka yang mempunyai ADHD atau tantangan pemrosesan sensorik, mungkin membutuhkan input proprioceptive yang lebih dalam,” kata Keshri.

“Ini bisa menerangkan kenapa GLIPS mereka tidur dengan posisi T-Rex arm, kerap bergerak-gerak, atau merasa nyaman dengan selimut berat atau ruang yang sempit.”

Disisi lain, berdasarkan Health News, posisi tidur T-Rex arm memang menjadi salah satu wujud stimming, yakni perilaku self-stimulatory yang awam dilaksanakan oleh orang autis.

Rosie Neustadt, direktur klinis di Circle Care Services, menerangkan bahwa posisi tidur T-Rex arm memberikan rasa aman atau menolong mengelola kelebihan sensorik bagi orang yang menjalankannya.

Melainkan, penting untuk diingat bahwa tidur dengan posisi T-Rex arm tidak senantiasa menunjukkan bahwa seseorang autisme atau mempunyai ADHD. Banyak orang yang tidak autis dan ADHD juga mempunyai keperluan sensorik dan bisa menikmati ketenangan dan dukungan dengan posisi ini, atau merasa aman.

Klaim Lainnya Mengenai Posisi Tidur T-Rex Arm
Beberapa orang juga berpendapat bahwa tidur dengan posisi T-Rex arm membuktikan bahwa metode saraf orang hal yang demikian terjebak dalam mode fight-or-flight.

Mode ini yakni respons fisiologis otomatis kepada keadaan yang dianggap stres atau berbahaya, di mana metode saraf simpatis diaktifkan untuk mempersiapkan tubuh melawan atau melarikan diri.

Melainkan, Inna Kanevsky, Ph.D., seorang profesor psikologi di San Diego Mesa College, Amerika Serikat, menegaskan bahwa anggapan hal yang demikian tidak benar.

“Jikalau metode saraf senantiasa dalam mode fight-or-flight, seseorang tidak akan bisa tidur,” kata Kanevsky dalam sebuah video TikTok.

“Mode ini membutuhkan aktivasi metode saraf simpatis, meski saat tidur, sebagian besar waktu kita berada dalam keadaan parasimpatis, kecuali saat berkhayal. Dan tidak mungkin berada dalam mode beradu atau melarikan diri saat berkhayal. Metode saraf tidak bekerja seperti itu.”

Participe da discussão

Compare listings

Comparar